Pondok Pesantren Al-Masthuriyah, Sukabumi, Jawa Barat.
Melihat perkembangan Islam yang kian pesat ditengah maraknya
isu-isu miring yang bermunculan, ditengah sibuknya mengejar perkara duniawi,
tidak sedikit orang tua lebih memilih pendidikan pesantren untuk mengolah
potensi anak. Kita tahu seorang anak itu bisa menjadi perhiasan, bisa juga
menjadi fitnah untuk orang tuanya. Hadirnya pendidikan Islam di pesantren
membantu proses pembentukan karakteristik anak yang religius. Disamping itu,
pendidikan pesantren menerapkan pribadi yang mandiri, ulet, tekun, serta
akhlakul karimah.
Pendidikan pesantren merupakan suatu proses pembelajaran yang berdasarkan
sumber hukum berupa al-Qur’an dan hadits. Namun ada pula pesantren yang memakai
sumber hukum lain contohnya kitab kuning.
Tujuan umum pendidikan pesantren yaitu untuk menanamkan nilai-nilai
pendidikan Islam kepada santrinya baik itu
pesantren khusus al-Qur’an, maupun kitab kuning atau pesantren salafi. Keduanya
memiliki tujuan yang sama. Santri (Laki-laki) atau santriawati (perempuan) adalah
sebutan untuk orang-orang yang mengenyam pendidkan pesantren.
Anak-anak muslim generasi milenial saat ini sangat memerlukan
pendidikan pesantren. Mengingat perkembangan teknologi yang semakin berkembang
pesat. Kita tidak dapat berpaling dari kebiasaan-kebiasaan generasi muslim saat
ini yang lebih melekat dengan gadget dibandingkan dengan al-Qur’an. Bahkan kita
sering menjumpai berita-berita perubahan psikologi pada anak yang lebih
cenderung menatap monitor, bermain game online secara berlebihan membuat
kondisi mental anak pun terganggu. Pengetahuannya pun hanya berpusat pada apa
yang ia lihat di monitor.
Solusi yang tepat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan
pada perkembangan generasi muslim yaitu melakukan pendekatan melalui pendidikan
Islam di pesantren. Dengan padatnya kegiatan dipesantren akan membantu kinerja
otak anak menjadi berkembang ke arah yang lebih positif. Anak diberikan
pembekalan ilmu pendidikan Islam yang mumpuni sehingga dapat melatih
perkembangan kognitif, psikomotorik, perkembangan sosial dan moral.
Dalam pendidikan pesantren modern pun mulai menerapkan kebijakan-kebijakan
yang dapat diterima oleh santrinya, diterapkan pula kegiatan-kegiatan positif
yang menarik seperti rihlah ilmiah, peringatan hari-hari besar, ekstrakulikuler
santri, dan kegiatan positif lainnya yang dapat melatih potensi para santri. Dengan
lahirnya generasi muslim yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam akan
memperkokoh Islam itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar